Oleh: Aditya Permadi
Di
tengah era modern seperti ini banyak masyarakat haus akan informasi
yang cepat, aktual, faktual, dan tentunya berimbang tanpa ada
intervensi dari si pemilik modal. Karena saat ini, kebanyakan dari
pemilik media yang ada di Indonesia mayoritas dimiliki oleh orang-orang
yang sudah banyak makan asam garam di dunia jurnalistik dan terjun di
dunia politik. Namun, di Bekasi ada sekumpulan anak muda kreatif yang
mampu membuat media online sendiri.
Rilis
pada 17 Februari 2011 lalu, waroengkopibekasi.commengajak anak muda
sebagai putra bangsa untuk ikut andil dalam melakukan perubahan.
Menurut sang pemimpin redaksi, Budi Santoso, hal yang mendasari
dibuatnya media ini adalah adanya anomali dari sebuah sistem di
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam menjalankan roda pemerintahan.
Kemudian
banyak kasus-kasus di masyarakat yang tidak tuntas dan banyak merugikan
masyarakat. “Minimal kita berusaha membuka jendela informasi ke
masyarakat dari sisi lain terhadap ketidakadilan yang terjadi,”
terangnya.
“Awalnya,
kami adalah sekumpulan anak muda yang hanya menonton dan mengomentari
tentang tindak kriminal, kebijakan-kebijakan pemerintah, isu-isu yang
sedang terjadi khususnya di Bekasi, untuk itu kami membuat media ini
yang salah satu tujuannya adalah sebagai pengawas kinerja pemerintah”,
terang Hafizh, wakil pemimpin redaksi waroengkopibekasi.com saat
ditemui di kampusnya di bilangan Jakarta Selatan, Senin (7/03).
Walau
terlihat mudah, nyatanya untuk membuat media seperti ini cukup sulit,
lho. Banyak kendala yang harus dihadapi. “Yang pasti membutuhkan dana
yang tidak sedikit dan membutuhkan orang-orang yang ahli di bidangnya.
Serta untuk sekarang ini, kurangnya jumlah personil yang imbasnya pada
penghimpunan berita dan data agak sedikit terganggu,” ujar Hafizh lagi.
Budi
dan Hafizh yang menjabat sebagai pemimpin redaksi dan wakilnya, media
ini juga digawangi beberapa oarang lain. Walaupun masih sedikit dan
pekerjaan harus dirangkap. Ada Mertza di meja redaktur, M. Yasir pada
team IT, serta Ramadoni pada desain grafis. Nah Hafizh dan Mertza
lahmenduduki jabatan rangkap sebagai reporter.
Semua Ada
Ada
yang unik dalam penamaan waroengkopibekasi.com. Budi dkk memilih nama
warung kopi pada medianya lantaran warung kopi itu tempat orang- orang
biasa berkumpul dan membicarakan apa saja yang sedang terjadi di
masyarakat. Dari mulai politik, ekonomi, olahraga, kebijakan
pemerintah, bahkan hanya sekedar bersenda gurau. Semua ada di warung
kopi!
Walau
baru seumur jagung, nyatanya media yang bermarkas di Perumahan Vila
Indah Permai Blok I24 No. 26, Bekasi Utara ini mendapat respon yang
cukup positif dari masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari para viewers
yang berkomentar pada setiap berita yang di-posting. Sampai saat ini,
total pengunjung website sudah menembus angka 3.000 lebih sejak awal
launching.
Dengan
perkembangan teknologi yang terus berkejaran seiring berjalannya waktu,
khususnya bagi media massa, Budi dkk menilai konsepsi peralihan
masyarakat dalam mencari informasi atau pemberitaan akan mengalami
revolusi yang besar ke depannya. Era media digital diprediksi bakal
bermetamorfosa menjadi suguhan primer di masyarakat. “Hal itulah yang
membuat kita memilih media online daripada bentuk media lainnya,” aku
Budi.
Namun,
meski sekedar media local dan sebagian besar awak medianya masih
tercatat sebagai mahasiswa, waroengkopibekasi.com tak lantas
mengacuhkan Kode Etik Jurnalistik. “Kita tetap professional, kok.
Karena tujuan kita bukan sekedar numpang eksis, tapi ingin membuat
perubahan gradual secara ke depannya, khususnya buat anak muda,”
paparnya lagi.
Nah. Buat kalian yang ingin menjadi seperti mereka tentunya harus kritis dalam menyikapi keadaan di sekeliling kita. Yuk nulis!
Media Indonesia edisi 8 Mei 2011
- AdityaSasori -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar