Disebuah Panti Asuhan Kasih Ibu tinggal anak-anak
yang kurang beruntung nasibnya, entah ditelantarkan orang tuanya di tong
sampah, dijual, dititipkan tapi tak juga diambil, dan banyak lagi cerita miris
dari mereka.
Bunga namanya, anak perempuan manis ini berumur 14
tahun, ia ditemukan di depan panti ketika itu ia berumur 2 tahun. Ia cantik,
cerdas, dan bertingkah laku lembut bak perempuan di Kraton Jogjakarta.
Kemudian Bintang, ia juga penghuni panti seperti Bunga.
Saat ini ia berumur 15 tahun dan bintang sudah berada di panti sejak 12 tahun
silam. Ya, bisa dibilang dua anak ini adalah bibit unggul, mereka cerdas dan
menarik dan keduanya sangat akrab serta memiliki kedekatan batin yang sangat
erat.
oooOooo
Pada suatu ketika ada dua orang asing asal Belanda,
pasangan tersebut sudah menikah 10 tahun lamanya tapi Tuhan belum mengizinkan
mereka memiliki momongan, kemudian mereka putuskan untuk mengadopsi anak dan
Panti Asuhan Kasih Ibulah yang mereka pilih.
Setelah melihat seluruh anak yang ada di panti,
pasangan itu memutuskan akan mengadopsi Bunga dan berencana membawanya tinggal
di Belanda. Mendengar hal tersebut Bintang merasa sedih dan bertanya kepada
pengurus panti.
“Bu, apa benar
Bunga akan diadopsi orang asing itu?”. Tanya Bintang
“Iya Bintang, mereka memilih Bunga untuk diadopsi”.
Jawab pengusrus panti dengan lembut
“Kapan Bunga
akan pergi, Bu?”. Bintang setengah menangis
“Beberapa hari
lagi, berkas sedang diurus”. Kata pengurus panti dan langsung meninggalkan
Bintang dalam ketidakpercayaan
oooOooo
Hari itupun tiba, hari di mana Bunga akan
meninggalkan tempat yang sejak kecil ia tinggali, kenangan-kenangan manis, tawa
dan canda teman-temannya, juaga Bintang yang sudah menjadi belahan jiwanya.
“Baik, terima
kasih Bu, karena sudah membantu saya untuk mengadopsi Bunga”. Kata pasangan
itu kepada pengurus panti dengan logat Indonesia yang tersendat-sendat
“Sama-sama
Tuan”. Jawab pengurus panti dengan sedikit merunduk
Mereka bertiga berjalan menuju mobil yang terparkir
di luar panti. Hanya beberapa langkah sebelum sampai di mobil, bintang muncul
dari dalam panti dan berteriak.
“Buungaaaaaa”.
Sambil berlari menghampiri
“Bintang!”.
Jawab Bunga
“Jaga diri
kamu baik-baik ya!”. Kata Bintang
“Aku enggak
mau pergi Bintang”. Bunga hampir menangis
“Kamu jangan
bicara seperti itu, bukankah penghuni panti berharap seperti kamu? Merasakan
kasih sayang orang tua walau bukan orang tua kandung, tapi setidaknya itu akan
membuat statusmu jelas, dirawat, merasakan pelajaran di sekolah, dan banyak hal
menyenagkan yang akan kamu rasakan”. Jelas Bintang
“Iya Bintang,
kamu benar! Aku akan kembali suatu saat nanti untuk menemui teman-teman di
sini, khususnya kamu.” Kata Bunga sambil membasuh air matanya
“Ya,
berangkatlah! Aku akan menunggumu di sini, di tempat ini, walau kelak rambutku
mulai memutih karena termakan usia”. Kemudian sambil memegang pundak Bunga, Bintang berkata “Meskipun
aku tak bersamamu saat kau mekar, tapi aku akan bersamamu saat kau layu!”
Terlihat air mata membanjiri wajah cantik Bunga dan
tanpa bekata Bunga berjalan ke mobil Jaguar berwarna merah bernomor polisi AD 1 T dan mobil itupun berjalan
kemudian terbias hilang di tikungan.
- Aditya Sasori -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar